Kira-kira dua minggu yang lalu untuk kesekian kalinya saya menghabiskan akhir pekan di Tokyo. Beberapa kali mengunjungi Tokyo, kali ini menurut saya adalah yang paling berkesan. Karena apa? Banyak..hehehe..
Waktu itu saya berangkat dari tempat saya tinggal di Tsubame Niigata hari Jum’at sore tepat sepulang kerja. Saya berangkat menggunakan Shinkansen jam 19.00 dari stasiun Tsubame-Sanjo dan cukup kurang dari 2 jam saya sudah sampai di Stasiun Tokyo. Kalau saya memilih menggunakan Bis, biasanya memakan waktu yang jauh lebih lama yaitu 5-6 jam, begitu pula bila menggunakan mobil yang memakan waktu sekitar 4-5 jam. Memang, menggunakan jasa Shinkasen tidak murah, tapi saya selalu berpikir masalah waktu. Saya termasuk yang tidak bisa menikmati perjalanan yang terlalu lama.
Sesampainya di Stasiun Tokyo, saya masih harus melanjutkan perjalanan menggunakan kereta komuter Yamanote ke Stasiun Shimbashi lalu pindah menggunakan monorel Yurikamome ke Apato teman saya di Odaiba.
Besoknya kami bertiga, saya, Ari, dan tunangannya langsung menuju Asakusa. Ya, maksud saya datang ke Tokyo kali ini salah satunya adalah untuk melihat festival terbesar di Tokyo ini, Sanja Matsuri. Dari Odaiba kami menuju meeting point dengan teman-teman yang lain di Stasiun Uguisudani. Di sana kami bertemu dua orang teman Jepang kami Mine dan Kazutaka serta satu orang teman asal Ceko, Antonin. Dari sana kami meluncur ke Apatonya Mine dan mengganti pakaian kami dengan Yukata. Di Apatonya Mine, satu orang lagi bergabung, Daiki, dan akhirnya kami meluncur ke Kuil Asakusa untuk menyaksikan festival tersebut.